Selasa, 11 Maret 2014

YU SING ARCHITECT INDONESIA

YU SING dan KARYANYA SPEKTAKULER
http://rumah-yusing.blogspot.com/
http://rumah-yusing.blogspot.com/2012/06/tentang-yu-sing.html


Yu Sing-architect|Indonesia


Yu Sing was born in Bandung - West Java, Indonesia in 1976. He has started his career as an architect since 1999, right after he graduated from the School of Architecture - Bandung Institute of Technology. He established his current studio ‘akanoma’ (abbreviation of ‘akar anomali’) in 2008.
The name of the studio ‘Akar anomali’ (‘akar’ means root and ‘anomali’ means anomaly) emphasizes their commitment to be always deeply rooted in Indonesian cultural and local values to come up with the best design solutions for their clients. Yu Sing strongly believes that his profession should be able to contribute something positive to people, regardless of their social strata. Hence akanoma’s decision to assist in designing good and affordable houses with equally affordable design fees, especially for those who are not yet qualify as part of Indonesian ‘middle class’ society.
Yu Sing writes articles in his blog and for magazines, as well as conducting a lot of workshops and seminars in some campus and communities in various cities in Indonesia (Bandung, Yogyakarta, Solo, Jakarta, Pontianak, Semarang, Medan, Surabaya, Makassar, Malang, Bali, and Banjarmasin), where he urges a lot of other young architects and students to do something positive for the society through their profession, too.  
Public discussions are opened through blog, emails, and social medias. Yu Sing also wrote a book titled ‘Mimpi Rumah Murah’ (dream of affordable houses) in 2009. Together with his colleagues Prima Rusdi and Mandy Marahimin, they initiated a philanthropic project ‘papan untuk semua’ (home for all) through crowd funding wujudkan.com, which rallies on housing and public spaces for lower income people.

INILAH YANG LAGI NGEHIT GAN,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,!!!!!! SALAM SUKSES






Salam sukses dari samsul, buat kita semua, kali ini saya akan membahas Arsitek serta karyanya lo gan, Arsitek yang saya ambil adalah Yu Sing, salah satu arsitek yang mendunia dan Spektakuler Pastinya. Langsung aja gan ini Artikel pada pembahasan kali ini.

karya ini adalah kelanjutan dari sayembara tertutup wika (wijaya karya) leadership center di pasir angin, gadog, bogor. Studio akanoma dipilih dari 5 tim konsultan arsitek lain untuk mengembangkan perbaikan desainnya. Setelah ditentukan bahwa proposal akanoma yang dipilih, memang banyak masukan dari pemberi tugas untuk memperbaiki proposal desainnya. Perbaikan utama ada mengenai ruang lingkup dan lokasi bangunan. Semula bangunan2 diusulkan di sekitar lembah dipindahkan ke bukit terdekat dari area parkir. Beberapa fungsi bangunan digabungkan dalam satu gedung agar menghemat anggaran dan ruang-ruangnya dapat segeradigunakan.
Proposal perbaikan ini mencakup fungsi auditorium, ruang inovasi & cross culture, perpustakaan, & ruang sejarah wika yang multifungsi. Keistimewaan lahan yang dapat melihat cukup jelas 3 gunung di sekitarnya: gede, pangrango, salak diekspresikan ke dalam bangunan seperti gunung dengan 3 puncak di atasnya. Denah bangunan sendiri menyerupai sosok semar salah 1 tokoh punokawan.

MENGEJAWANTAH FILOSOFI PUNOKAWAN
Simbol, bentuk, dan komposisi bangunan ini selalu ingin menyiratkan makna agar nantinya bisa mewadahi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Teks: Writer House | Fotografi : Bambang Purwanto | Arsitek : Studio Akanoma | Lokasi : Bogor

Wikasatrian adalah nama yang dipilih untuk memaknai keseluruhan aktivitas yang diwadahi oleh bangunan yang desainnya melalui sayembara desain. Bukan sekedar bangunan dengan ruang-ruang besar seperti kelas untuk mewadahi kegiatan pelatihan atau seminar disini, tetapi setiap fase ruang dalam bangunan dan ruang luarnya menyuguhkan satu sensasi ruang yang berbeda dan menggugah rasa.

Filosofi itu berangkat dari proses desain yang ingin menghadirkan karakter Indonesia yang sejujurnya tanpa harus menjadi artifisial yang secara acak mengambil elemen atau motif tradisional. Sayembara desain
bangunan ini dimenangkan oleh Studio Akanoma dengan arsitek Yu sing yang ingin sebuah bangunan yang artistik dan juga fungsional tanpa harus terjebak dalam tatanan dekoratif semata.

Sejak awal konsep kearifan Indonesia dipahami dalam tiga unsur utama, religiusitas, pengharkatan, dan pelestarian. Wijaya Karya sebagai klien yang menggagas bangunan ini tertarik dengan elaborasi konsep
Indonesia dan kreativitas yang dibuat oleh Yu Sing dan tim Studio Akanoma. Kearifan karakter Indonesia justru kemudian ditemukan pada wayang Punakawan yang juga memiliki kedalaman filosofi dalam
tingkah lakunya.

Seni bertutur wayang yang tidak ternilai muncul sebagai mahakarya kaliber dunia yang memiliki kedalaman nilai-nilai tentang kehidupan dan kepemimpinan. Makna itulah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk bangunan berkarakter milik Wijaya Karya yang nantinya akan mewadahi kegiatan pelatihan-pelatihan karyawan dan juga publik. Fungsi pendidikan yang menemani proses berkembang dan memberikan
pengalaman itulah yang diemban bangunan yang dari jauh terlihat seperti sebuah bukit.

Wikasatrian ini secara lokasi dikelilingi oleh beberapa gunung seperti Gede, Pangrango, Gunung Salak, dan Gunung Geulies, sehingga konsep ring of fire memposisikan bangunan ini menjadi salah satu elemen alam yang terwujud dari lapisan-lapisan yang tidak memiliki kesamaan bentuk dan tidak sejajar sebagai representasi dari kreativitas yang tidak terbatas. Dari sinilah nama beberapa bangunanmenggunakan kata ‘giri’. Lokasinya di Desa Pasir Angin, Gadog, Ciawi, Jawa barat ini memberikan keleluasaan pemandangan dan luas lahan yang cukup lapang untuk mewujudkan ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan secara aktif untuk
menempa pribadi. Secara fasilitas, terdapat enam wujud rupa bangun yaitu Giri Sasana, Giri Budaya, Giri Cipta, Giri Pustaka, Wana Arena, dan Giri Boga.

Selain bentuk gunung, filosofi semar juga secara mendalam diulik dalam proses desain. Ruang-ruang yang terwujud berupaya untuk tetap sederhana, matang, tidak menonjolkan diri, tetapi membangkitkan sensasi ruang yang megah dan anggun di dalamnya. Dekorasi bergaya Jawa menghiasi beberapa detail dan sudut ruang untuk menghadirkan sebuah apresiasi terhadap filosofi yang dimiliki oleh Semar.

Secara sekuens, arsitek berupaya menghadirkan sensasi unik yang bisa dirasakan oleh pengunjung dan pengguna bangunan di setiap bagian ruang serta memiliki pemandangan tersendiri yang menyegarkan. Hamparan halaman dengan rumput di sekitarnya tidak menghilangkan pohon-pohon peneduh yang juga dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan ruang luar atau outbond. 


Minggu, 02 Maret 2014

DINO PATTI DJALAL

SIAPAKAH BAPAK DINO PATTI DJALAL

Dino Patti Djalal Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal Lahir 10 September 1965 (umur 48) Beograd, Yugoslavia Suami/istri Rosa Raj Djalal. Bapak Dino Patti Djalal merupakan sosok bapak yang mempunyai jiwa pemimpin serta patriotisme yang tinggi, Karena bapak Dino Patti Djalal rela mengundurkan diri sebagai Duta Besar Republik Indonesia demi konsen terhadap koalisi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2014 serta demi kesejahteraan bangsa Indonesia. Walaupun resikonya besar beliau tetap tekad terhadap koalisi Capres 2014. Sosok seperti inilah yang sebenarnya dicari oleh bangsa Indonesia, bapak Dino Patti Djalal ingin mengabdi untuk Indonesia. Beliau yang tadinnya sebagai DUBES RI sekarang ingin mengabdi dalam bentuk yang lain, yaitu ingin mengembangkan Misi Indonesia kea arah sejarah bangsanya.  Bapak Dino Patti Djalal ini juga ingin membangun politik Negara Indonesia, dimana Indonesi pada tahun 2014 akan memasuki era yang baru, di era yang baru ini beliau ingin membantu berdirinya Indonesia di garis terdepan Regenerasi politik 2014, dan beliau berfikir, tidak ada kehormatan yang lebih besar dari itu.

Dibalik Tantangan dan Masa Depan "relawan dino patti djalal"

Dibalik Tantangan dan Masa Depan

Oleh: Samsul Bachri
Dalam kita menjalani hidup, hidup di sini menuju ke masa Depan kita sehendaknya mempunyai rencana- rencana kedepannya, dalam kita membuat rencana kedepannya tujuan hidup kita akan lebih terarah, dan dalam kita merencanakan masa depan kita sebagai generasi muda haruslah merencanakan masa depan lebih rinci atau spesifik, kita bisa merencanakan keinginan apa yang ingin dicapai dalam masa depan, bagaimana tantangannya dan bagaimana menghadapi tantangan tersebut, dalam merencanakan masa depan haruslah berdasarkan kenyataan, serta waktu yang kita rencanakan itu berapa lama.
Masa Depan adalah dimana masa kita belum tahu apa yang akan terjadi terhadap kita, terhadap negeri kita, tapi alahkah baiknya kalau kita bisa mempelajarinya dari tantangan- tantangan sebelumnya dan memprediksikannya yang berkaiatan dengan sebab akibat masa depan. Misal saja seorang mahasiswa besok pagi aka ada ulangan akhir semester, mahasiswa itu belum tahu soal atau pertanyaanya, tapi mahasiswa itu bisa menghadapi tantangannya atau soalnya dengan cara belajar terlebih dahulu, belajar apa tantangan atau soal- soal yang pernah di berikan oleh dosen. Begitu pula generasi muda yang harus bisa memprediksi tantangan masa depan, kalau generasi muda sudah bisa memprediksi tantangan masa depan maka dalam menjawab sebuah tantangan masa depan pasti akan lebih mudah, walaupun kadang kita memprediksinya tidak pasti sesuai.
Masa Depan juga masa dimana kita akan menjalaninya. Namun setiap kita menjalani sesuatu ada kalanya kita mengalami tantangan atau kendala, Kalau bicara tentang tantangan pasti berat bagi semua orang, orang itu haruslah berfikir panjang tidak hanya sebatas menyelesaikan tantangan saat ini setelah itu sudah, tidak! tapi bagaimana kita memeikirkan tantangan masa depan , dan sebagai generasi muda yang baik, kita jangan sampai setiap ada tantangan kita menghindar, itu merupakan tindakan yang salah. Padahal kalu kita bisa menyelesaikan tantangan itu kita merasa lebih senang dan bangga dibandingkan dengan orang yang menghindari tantangan tersebut. Masa Depan tanpa Tantangan bagaikan masakan tanpa garam.